ARTICLE

Mengenal Struktur Percabangan Pada Materi algoritma dan Struktur data

Kondisi merupakan hal yang menentukan didalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang diambil. Didalam pemrograman kondisi dikenal dalam bentuk IF, CASE ataupun yang setara. 


Pernyataan If

Adapun pernyataan yang pertama berbentuk  :

IF kondisi(-kondisi) yang harus dipenuhi

                     Pernyataan
                     Pernyataan
                     ……
                     ……


Bagan alurnya adalah sebagai berikut :

GAMBAR IF...ELSE
            Pada bentuk if, pernyataan hanya akan dijalankan kalau kondisi bernilai benar. Yang terpenting dari bagan alur diatas adalah kondisinya. Kodisilah yang menentukan apakah sebuah pernyataan program akan dieksekusi atau tidak
Contoh pseudocode dari bentuk pernyataan if adalah :


Variabel :
Suhu : bilangan nyata
Mulai
            Masukkan suhu tubuh pada variable suhu
            Jika Suhu > 37  maka nyatakan panas
Selesai

 
Pernyataan tersebut bisa dterjemahkan kedalam bahasa pemrograman dibawah ini :


Pada pernyataan diatas “Panas” tidak selalu ditampilkan tergantung kepada  nilai yang dimasukkan oleh user. Tetapi pernyataan ‘Selesai’ akan selalu ditampilkan karena tidak tergantung kepada kondisi if.

 Pernyataan If....Else
Pernyataan if..else digunakan untuk menguji sebuah kondisi. Bila kondisi yang diuji terpenuhi, program akan menjalankan pernyuataan-pernyataan tertentu; dan bila kondisi yang diuji salah, program akan menjalankan pernyatan-pernyataan yang lain. Bentuk umum pernyataan if..else adalah sebagai berikut:

                IF kondisi(-kondisi) yang harus dipenuhi

                            Pernyataan

                        Pernyataan
                        ……
                        ……
            ELSE

                            Pernyataan

                        Pernyataan
                        ……
                        ……
Kondisi sendiri merupakan suatu ekspresi bertipe boolean, artinya hanya dapat bernilai benar (true) atau salah (false).
Bagan alurnya adalah sebagai berikut :
 
GAMBAR IF....ELSE





Pada bentuk ini :
  1. Pernyataan sesudah if akan dieksekusi kalau kondisi bernilai benar
  2. Pernyataan sesudah else akan dieksekusi kalau kondisi bernilai salah

Sebagai contoh diinginkan tampilan :
  1. Suhu tinggi jika bernilai lebih dari 37
  2. Suhu tidak tinggi kalau kurang atau sama dengan 37

Maka contoh pseudocodenya adalah sebagai berikut :
Variabel :
Suhu : bilangan nyata
Mulai

            Masukkan suhu tubuh pada variable suhu

            Jika Suhu > 37  maka nyatakan panas

            Selain itu nyatakan tidak panas

Selesai

Pernyataan tersebut bisa diterjemahkan kedalam bahasa pemrograman dibawah ini :

 

 Pernyataan if..else if

Dalam kasus-kasus tertentu, sebuah konstruksi if dan else dapat terdapat bentuk bersarang (nested). Bentuk bersarang merupakan contoh bentuk dari sebuah atau beberapa buah pernyataan if dan else yang terdapat didalam bentuk if dan else yang lainnya. Nested IF dan ELSE merupakan pernyataan yang lebih rumit dibandingkan dengan pernyataan IF dan ELSE sederhana.
Berikut ini adalah contoh bentuk pernyataan tersebut :
 


Contoh dari pemrograman dengan menggunakan nested if adalah sebagai berikut :


Pernyataan Case
Pernyataan Case digunakan untuk menyederhanakan konstruksi if..else if yang terlalu banyak. Sebagai contoh, program berikut:
If ( x = 0) then
               Writeln(‘X bernilai 0’)
Else if (x = 1) then
               Writeln(‘X bernilai 1’)
Else if (x = 2) then
Writeln(‘X bernilai 2’)
Else if (x = 3) then
               Writeln(‘X bernilai 3’)
Else
               Writeln(‘X tidak bernilai 0, 1,  2, ataupun 3’);

Dapat diganti menjadi lebih ringkas dan mudah dibaca dengan program berikut:

0 : Writeln(‘X bernilai 0’);
1 : Writeln(‘X bernilai 1’);
2 : Writeln(‘X bernilai 2’);
3 : Writeln(‘X bernilai 3’);
else
 Writeln(‘X tidak bernilai 0, 1, 2, ataupun 3’);;
End;

Jika dilihat pada contoh di atas bahwa meskipun hasil dari kedua program tersebut sama tetapi penulisan dengan case lebih mudah dibaca.
 
Contoh-contoh soal:
1.    Tulislah algoritma dan program yang menampilkan ’Genap’ jika suatu bilangan adalah bilangan genap atau ’Ganjil’ jika bilangan tersebut adalah bilangan ganjil. Nilai masukan adalah bilangan bulat, yaitu x, dimana 0 ≤ x ≤ 65535. keluaran dari program ini adalah ’Bilangan Genap’ atau ’Bilangan ganjil’.
Jawab:
Suatu bilangan dikatakan bilangan genap jika habis dibagi 2. dengan demikian algoritma pengecekan bilangan genap atau ganjil dapat dituliskan sebagai berikut:
  1. Masukkan x.
  2. jika (x habis dibagi 2 ) maka kerjakan baris 3; jika tidak  kerjakan baris 4.
  3. tulis ’Bilangan genap’. Selesai.
  4. tulis ’Bilangan ganjil’. Selesai.

Contoh program dalam Pascal untuk mengecek suatu bilangan termasuk bilangan ganjil atau genap:
Var
x: word;
begin
write (‘Masukkan suatu bilangan bulat sembarang: ‘);
readln(x);
if (x mod 2 = 0) then
writeln (‘Bilangan genap’)
else    
writeln (‘Bilangan ganjil’);
end.

Keluaran dari program tersebut adalah sebagai berikut:
Masukkan suatu bilangan bulat sembarang: 25
Bilangan ganjil

Masukkan suatu bilangan bulat sembarang: 4
Bilangan genap
  Baca Juga :
Membuat Program Pertambahan Menggunakan Aplikasi Dev C++

1.    Tulislah algoritma dan program yang meminta masukan bilangan bulat dari pengguna. Jika pengguna memasukkan 0, program menampilkan ’Minggu’; jika pengguna memasukkan 1, program menampilkan ’Senin’, dan seterusnya sampai dengan ’Sabtu’. Jika pengguna memasukkan nilai di luar jangkauan 0 sampai dengan 6, program menuliskan ’Hari tidak Valid’.
Jawab:
Algoritma untuk menampilkan hari dapat dituliskan sebagai berikut:
 

  1. Masukkan x.
  2. Jika (x = 0) Tulis ’Minggu’. Selesai.
  3. Jika (x = 1) Tulis ’Senin’. Selesai.
  4. Jika (x = 2) Tulis ’Selasa’. Selesai.
  5. Jika (x = 3) Tulis ’Rabu’. Selesai.
  6. Jika (x = 4) Tulis ’Kamis’. Selesai.
  7. Jika (x = 5) Tulis ’Jumat’. Selesai.
  8. Jika (x = 6) Tulis ’Sabtu’. Selesai.
  9. Tulis ’Hari tidak Valid’
Jika ditulis dalam program Pascal sebagai berikut:

Var

x : byte;

begin

write (’ Masukkan bilangan bulat (0 – 6): ’);

readln (x);

case (x) of

0: writeln (’Minggu’);

1: writeln (’Senin’);

2: writeln (’Selasa’);

3: writeln (’Rabu’);

4: writeln (’Kamis’);

5: writeln (’Jumat’);

6: writeln (’Sabtu’);

else

writeln (’Hari tidak Valid’);

end;

end.

Keluaran dari  program di atas adalah sebagai berikut:
Masukkan bilangan bulat (0 – 6) : 5
Jumat

Itulah Tadi Pembahasan Mengenai Struktur Percabangan atau Sering dikatakan IF. Akan Selalu Bertambah seiring berjalannya waktu.. Semoga Bermanfaat.


Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Mengenal Struktur Percabangan Pada Materi algoritma dan Struktur data"

Post a Comment

> Silahkan Tinggalkan Komentar anda.
> Setiap Komentar anda Dapat nantinya menjadi Dorongan untuk Posting Kami yang lebih baik.
> Komentar Positif dan Dilarang Meniggalkan URL Aktif